Jumat, 28 Agustus 2015

maintenance dan operasi GI dari http://kontens-listrik.blogspot.com/

Operasi Gardu Induk
Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka peralatan dalam gardu induk mengalami modernisasi dan otomatisasi, dalam rangka meningkatkan ke andalannya dalam menyediakan tenaga listrik. Untuk itu diperlukan teknik-teknik khusus bertingkat tinggi. Oleh karena jenis pekerjaannya yang makin luas, dewasa ini tanggung jawab operasi dan pemeliharaan dipisahkan untuk memungkinkan peningkatan system dan tekniknya.
Operasi gardu induk menyangkut  supervise, pencatatan, control dan penyetelan kondisi operasi dari semua peralatan; demikian pula patroli harian, perbaikan kecil dan tindakan-tindakan darurat waktu ada gangguan. Tujuan akhir dari tugas-tugas ini adalah untuk mempertahankan pelayanan dengan cara mencegah interupsi penyediaan tenaga listrik dan mempertahankan tegangan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Interupsi dicwgah dengan cara menghindarkan terjadinya gangguan. Bila gangguan tetap terjadi, maka gangguan itu harus dihilangkan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Untuk memungkinkan tercapainya tujuan operasi perlu disusun pedoman operasi (operating manual) yang harus ditaati opeh setiap pekerja (operator) gardu. Pedoman ini berisi pokok-pokok berikut:
  1. Umum : antara lain menyangkut tujuan, peraturan umum dan riwayat operasi. Pewraturan umum menyinggung masaalah pembacaan instrument, pengertian dan penaatan terhadap peraturan, kemajuan teknik, pengadaan tempat kerja yang memadai, pengamanan pertama dan sebagainya.
  2. Tugas-tugas operasi: menyangkut organisasi, pencatatan data operasi, peralatan yang ada, control terhadap peralatan, operasi peralatan, operasi dalam keadaan tidak normal, patroli, inspeksi, perbaikan, dan sebagainya.
  3. Peraturan lain; antara lain mengenai cara pencegahan bahaya kebakaran dan peralatan yang diperlukan serta penampatannya dalam gardu, pertolongan pertama, pencegahan pencurian, cara merubah buku petunjuk dan sebagainya.
  4. Gambar-gambar, table-tabel dan formulir-formulir: antara lain mengenai diagram system tenaga, system pipa minyak, system udara tekan, lintasan patroli, buku harian, formulir patroli dan ispeksi, dan sebagainya.
Operasi dalam keadaan tidak normal; bila peralatan dalam gardu mengalami beban lebih karena gangguan, maka perlu diadakan tindakan pencegahan dalam waktu sesingkat mungkin. Ganggua segera dilaporkan kepada petugas yang bertanggung jawab. Karena hal ini sering terjadi, kapasitas beban-lebih dari setiap peralatan perlu dipelajari dan dijelaskan dalam buku petunjuk kerja
2.5.2  Pemeliharaan Gardu Induk
a. Gangguan listrik dan cara pencegahannya
Gangguan pada gardu induk erat sekali hubungannya dengan pemelihraannya. Oleh karena itu, kebijaksanaan pemeliharaan guna menjamin operasi yang stabil harus dijabarkan dari analisa gangguan.  Banyaknya gangguan yang terjadi karena karena pemeliharaan yang kurang baik serta peralatan yang rusak. Jadi jelas bahwa banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan guna mencegah terjadinya gangguan. Untuk dapat mengambil kesimpulan yang lebih tepat jumlah peralatan yang terganggu, lamanya peralatan itu bertugas, kondisinya waktu terjadi gangguan dan sebagainya, perlu dipejari lebih mendalam. Pemeliharaan bertujuan meningkatkan hasil kerja (performance) peralatan, deteksi kerusakan secepat mungkin dan mencegah gangguan sebanyak dan seluas mungkin.
Tugas pemeliharaan terperinci sebagai berikut :
  1. Patroli harian, inspeksi dan perbaikan; Selama operasi, peralatan diperiksa oleh indra manusia dan instrument-instrumen pengukur. Pembersihan dan perbaikan kecil dapat juga dilakukan selama operasi. Hal-hal yang dianggap harus dicatat.
  2. Inspeksi tetap (regular) dan perbaikan; Selain peralatan yang dapat diperiksa setiap hari, ada sekelompok peralatan lain yang harus diperiksa secara teratur. Dengan menggunakan indra, perkakas serta alat pengukur dan penguji dilakukan pekerjaan inspeksi tersebut, dan bila perlu perbaikan.
  3. Inspeksi khusus dan perbaikan; Inspeksi khusus dan perbaikan dilaksanakan bila kelihatan adanya ketidaknormalan pada inspeksi biasa, bila peralatan terlalu sering digunakan dan bila ada gangguan yang serius pada peralatan yang sama jenisnya.
Gangguan listrik dan penaggulangannya
Bila gangguan terjadi, maka penanggulangannya tergantung dari jenisdan derajat kegawatan gangguan tadi. Gangguan yang dapat diperkirakan sebelumnya, penanggulangannya tertulis dalam buku petunjuk. Bila diperkirakan bahwa gangguan terjadi dalam lingkungan gardu, maka gangguan itu harus segera diatasi dan dilaporkan pada pusat pembagi beban. Bagian yang bertugas melakukan perbaikan mengusahakan agar peralatan yang rusak segera dapat diperbaiiki serta mengurangi pengaruh gangguan dengan menyediakan pekerja dan bahan yang diperlukan, gardu induk mobil, dan sebagainya. Untuk memungkinkan perbaikan dengan cepat disediakan sejumlah bagian pengganti (spare parts) dalam jumlah yang cukup dan jenis yang sesuai. Hal ini tergantung dari kondisi geografis dan pentingnya gardu, fungsinya dalam system, kondisi operasi, jumlah gangguan, harga dan waktu penyediaan bagian pengganti, serta lamanya peralatan beroperasi.
Kecenderungan terjadi kecelakaan karena kejutan listrik  mungkin saja terjadi bila kondisi kerja dan cara kerja yang kurang aman. Cara-aacara membuat kondisi kerja aman adalah sebagai berikut :
  1. Mengadakan daftar-check pekerjaan; Daftar ini m,emuat detail persiapan dan pelaksanaan kerja satu per satu, prosedurnya, standar penilain keamanannya, perhatian khusus yang harus diberikan dan sebagainya.
  2. Membuat konstruksi penopang yang diperlukan dan jarring pengaman untuk mencegah kontak dengan bagian-bagian bertegangan.
  3. Memasang tanda-tanda larangan masuk, bahaya, dan sebagainya.
  4. Memberi tanda pengaman di tempat kerja berupa tali, papan pemberitahuan, bendera dan sebagainya.
  5. Menggunakan peralatan pengaman, misalnya topi pengaman, ikat pinggang pengaman, sarut tangan karet, sepatu karet dan sebagainya.
  6. Menegaskan pemberian tanggung jawab antara pekerja operasi dan pemeliharaan; Sebelum pekerjaan (perbaikan) dimulai, prosedur pengamanan menjadi tanggung jawab petugas operasi, yang kemudian menyerahkan kepada petugas pemeliharaan. Sesudah pekerjaan selesai, tanggung jawab ini diserahkan kembali kepada petugas opersi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar